Sunday, August 27, 2006

Tata Letak Kamar Tidur

(PROPERTI.BIZ edisi 7 / Agustus 2006)

Kamar tidur adalah tempat yang pada umumnya paling lama kita gunakan ketika berada di rumah. Sebab pada umumnya setiap hari kita tidur sedikitnya antara 6 sampai 8 jam. Karena ruang ini kita tempati untuk waktu yang cukup lama dan dari segi fungsinya adalah untuk beristirahat melepas lelah, maka tentunya ruangan tersebut membutuhkan energi yang baik untuk istirahat dan lokasi yang tenang (bersifat yin), bukan energi yang baik untuk kegiatan aktif.

Selain posisi dari sudut pandang pola energi bangunan, posisi ruang tidur juga tidak disarankan berada di atas ruang dapur, terlebih bila posisi kompor berada tepat di bawah ranjang kita. Sebab dapur merupakan ruang yang bersifat aktif (yang) sehingga energi dari ruang dapur ini dapat mengganggu. Selain itu posisi ruang tidur yang berada di bawah kamar mandi/WC juga tidak disarankan, karena kamar mandi/WC merupakan ruang yang memiliki energi negatif, sehingga bila kamar tidur kita berada di bawahnya akan mendapatkan efek yang kurang baik dari energi negatif kamar mandi/WC. Dalam perhitungan Feng Shui, bentuk ruangan juga berpengaruh. Bentuk ruangan yang dimaksudkan di sini  adalah sebaiknya kamar tidur memiliki bentuk persegi. Tidak disarankan untuk bentuk ruangan  yang tidak beraturan, lebih-lebih bila bentuk ruangan tersebut memiliki sudut-sudut yang runcing menusuk ke ruang dalam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari ilustrasi gambar di bawah ini. Yang bertanda silang adalah bentuk ruangan yang tidak dianjurkan.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ventilasi dan pencahayaan. Sebaiknya sebuah kamar tidur berada di bagian sisi bangunan, sehingga bisa langsung mendapatkan sinar matahari melalui bukaan/jendela, dan udara dapat dengan bebas mengalir dari luar ke dalam. Dengan demikian tidak terjadi Qi energi yang stagnan atau terjebak di dalam ruangan.

Bagaimana dengan penghuninya, apakah posisi kamar tidur perlu disesuaikan dengan penghuninya? Jawabannya, Ya! Untuk pemilihan posisi, selain pertimbangan energi berdasarkan energi bangunan- yaitu yang polanya didapat berdasarkan arah hadap bangunan- sebaiknya penempatan kamar tidur ini juga disesuaikan dengan energi dari penghuninya. Dengan begitu, secara energi bangunan posisi kamar tidur memiliki energi yang baik dan cocok dengan orang yang tinggal di dalamnya. Dan dalam pemilihan nuansa warna ruangan, sebaiknya dipilih warna yang juga sesuai dengan energi orang yang tinggal di kamar tersebut. Namun tidak disarankan untuk menggunakan warna yang terlalu mencolok, karena akan memberikan efek aktif (yang) sehingga akan bertolak belakang dengan prinsip energi ruang tidur yang membutuhkan suasana yang lebih lembut, dan dengan demikian dapat membuat orang yang beristirahat merasa tidak tenang.

Selain pertimbangan dari bentuk ruangannya, penataan interior dalam kamar tidur juga perlu diperhatikan karena arah, posisi, bentuk furniture dan bahannya juga akan mempengaruhi energi. Pertama dari segi posisi dan arah, akan banyak berhubungan dengan energi penghuni. Lalu untuk bentuknya, aturannya tidak jauh berbeda dengan aturan bentuk ruangan, dimana tidak disarankan menggunakan bentuk furniture yang runcing, terutama yang dapat menusuk ke arah ranjang. Hal ini juga berlaku untuk penataan perabot seperti lemari, dimana dalam penataan yang salah sudut sudut lemari dapat menjadi sudut runcing yang memancarkan Qi buruk. Sedangkan untuk bahan, akan banyak disesuaikan dengan energi penghuni kamar tersebut. Masih banyak pembahasan mengenai masalah interior untuk kamar tidur, yang secara lebih detail akan dibahas pada edisi berikutnya. Semoga bermanfaat.