Saturday, December 8, 2007

Ruang Keluarga Harus Lebih Besar Dari Ruang Lainnya?

(PROPERTI.BIZ edisi 23 / Desember 2007)

Yth. Bapak Felix, Saya pernah membaca sebuah artikel Feng Shui mengenai ruang keluarga, di artikel tersebut dikatakan bahwa ruang keluarga harus merupakan ruang yang paling besar, apakah itu benar? Apa akibatnya bila ternyata ruang keluarga memiliki ukuran yang lebih kecil bila dibandingkan salah satu ruang lainnya di dalam rumah? apakah akan mengakibatkan pengaruh buruk terhadap keharmonisan keluarga? Apabila sudah terlanjur ukurannya lebih kecil, adakah solusi untuk memperbaiki hal tersebut tanpa membongkar bangunan? Karena bila kami perhatikan ternyata ruang keluarga kami memiliki ukuran yang sedikit lebih kecil bila dibandingkan dengan ruang tamu kami. Kami ucapkan Terima Kasih sebelumnya.
Salam,
Ibu Nur - Mekar Wangi

Jawab:

Terima kasih Ibu Nur,  atas pertanyaannya. 
Mengenai ukuran ruang keluarga yang harus lebih besar dari ruang lainnya. Berdasarkan sepengetahuan saya selama saya mempelajari ilmu Feng Shui, aturan tersebut tidak ada. Namun bila kita perhatikan lebih jauh, diluar analisa Feng Shui, aturan yang Ibu kemukakan ada benarnya, secara umum ruang keluarga berfungsi sebagai sebuah ruang tempat berkumpulnya seluruh anggota keluarga setiap harinya. Jadi memang dari konsep desain umum, ruang ini adalah ruang yang membutuhkan luas ruangan yang cukup besar, karena kebutuhan fungsinya untuk menampung banyak orang. Dengan ruang keluarga yang nyaman, logikanya mungkin dapat menambah keharmonisan dalam sebuah keluarga.

Tetapi menurut saya, bukan berarti karena ruang ini berfungsi untuk menampung banyak orang, maka HARUS merupakan ruang yang memiliki luasan paling besar, melainkan harus memiliki luas yang cukup untuk mengakomodir kegiatan seluruh anggota keluarga. Saya rasa masalah ukuran ini bukanlah aturan mutlak, tentunya hal tersebut sangat tergantung dari banyak faktor, antara lain faktor kebiasaan konsep desain dan kebutuhan dalam sebuah keluarga. Kebiasaan dalam  satu keluarga  tentu tidak sama dengan keluarga yang lain, contohnya saja bila ternyata dalam sebuah keluarga, anggota keluarganya hanya 2 orang, maka mungkin ruang keluarga tidak perlu terlalu besar, yang penting apabila ingin menggunakan ruang keluarga, luasannya memiliki luas yang cukup untuk menampung kegiatan keluarga tersebut.

Jadi dalam kasus rumah Ibu, saya rasa apabila ruangan keluarga ibu sudah memiliki luas yang cukup untuk menampung kegiatan seluruh anggota kelurga, apabila ruang tamu ternyata memiliki ukuran yang sedikit lebih luas, hal ini sah-sah saja. Bisa jadi hal tersebut terjadi karena pada saat mendesain, arsitek ibu menangkap bahwa  kebutuhan fungsi di ruang tamu rumah Ibu memang membutuhkan luasan yang cukup besar. Jadi menurut saya selama Ibu merasa kegiatan ruang keluarga selama ini tidak ada masalah, maka Ibu tidak perlu merubah ruang keluarga Ibu.  Semoga bermanfaat.

Sunday, October 21, 2007

Ruang Keluarga Menyatu dengan Ruang Makan

(PROPERTI.BIZ edisi 21 / Oktober 2007)

Dear Bapak Felix, ada hal yang ingin saya tanyakan berkaitan dengan topik kali ini mengenai ruang keluarga, posisi ruang keluarga kami saat ini adalah berada di tengah-tengah rumah, kondisinya agak sedikit gelap karena cahayanya hanya mengandalkan cahaya yang masuk dari genting kaca. Mengingat kondisi bangunan yang sudah agak tua, saya berencana untuk sekalian merenovasi bangunan ini dan akan membongkar dinding, sehingga menyatukan ruang makan dengan ruang keluarga. Yang ingin saya tanyakan adalah, apakah menurut Feng Shui boleh ruang makan disatukan dengan ruang keluarga? Selain itu, karena saya hoby memelihara ikan, dimana posisi paling tepat untuk menempatkan aquarium di daerah ruang keluarga? Untuk informasi, bangunan saya menghadap ke arah Barat, lebih kurang 285 derajat. Kami menempati rumah ini sejak tahun 2005. Terima Kasih sebelumnya.
Rudy - Cirebon.

Jawab:

Terima kasih Bapak Rudy atas pertanyaannya. 
Mengenai rencana Bapak menyatukan ruang keluarga dengan ruang makan, hal ini tidak ada masalah. Terlebih dalam kasus rumah Bapak, menurut saya adalah suatu ide yang baik. Dari segi desain, ruangan akan terasa lebih luas dan pencahayaannya akan lebih baik dari kondisi sebelumnya, sehingga bangunan ini akan lebih hemat energi. Bila dilihat dari segi Feng Shui, aliran Qi yang dibawa oleh angin akan bergerak jauh lebih baik, sehingga rumah akan lebih sehat.

Untuk penempatan aquarium, karena aquarium termasuk elemen air yang bergerak, sama halnya dengan air mancur, kolam atau water feature lainnya, sifatnya adalah mengaktifkan energi di suatu area. Maka penempatannya sebaiknya diletakkan di daerah yang memiliki energi baik untuk untuk kegiatan aktif. Untuk bangunan yang menghadap ke arah Barat antara 265.5 derajat - 289.5 derajat. Posisi paling baik untuk menempatkan aquarium adalah di sektor Barat, Barat Laut, Selatan dan Barat Daya.

Penempatan aquarium, air mancur atau water feature di luar daerah yang disebutkan tadi dapat mengakibatkan energi yang kurang baik justru  menjadi teraktifkan. Maka untuk kasus rumah Bapak, disarankan untuk menempatkan aquarium di area Barat Laut. Sebagai tambahan, pada ruang keluarga, keberadaan televisi dan alat elektronik lainnya juga perlu mendapatkan perhatian, karena alat-alat ini juga bersifat mengaktifkan energi seperti halnya elemen air. Posisi televisi sebelumnya berada di sektor Utara, di mana termasuk berada di area yang energinya kurang baik, maka kami sarankan agar posisinya di pindahkan ke area Barat yang memiliki energi lebih baik. Semoga bermanfaat.

Sunday, August 12, 2007

Posisi Ruang Makan Harus Selalu Lebih Tinggi Dari Ruang Lainnya?

(PROPERTI.BIZ edisi 19 / Agustus 2007)

Yth. Bapak Felix, perkenalkan nama saya Eveline, saya ada rencana akan membangun rumah seperti gambar denah yang saya lampirkan. Pertanyaan saya, apakah posisi ruang makan saya sudah benar? Untuk informasi, arah hadap bangunan saya tepat ke arah Utara. Lalu hal apa lagi yang perlu dipertimbangkan? Apa benar kalau posisi ruang makan harus selalu lebih tinggi dari ruang lainnya? Terima Kasih sebelumnya.
Salam, 
Eveline - Jl. A. Yani. Bandung

Jawab:

Terima kasih Ibu Eveline atas pertanyaannya. 
Pertama tama, saya akan menjawab dulu pertanyaan ibu mengenai posisi ruang makan yang harus selalu lebih tinggi dari ruang lainnya. Sebenarnya hal ini tidak mutlak, tidak selalu harus lebih tinggi, selama ruang makan tidak lebih rendah dari fungsi lainnya sudah cukup. Karena sebenarnya penjelasan logisnya adalah apabila posisi ruang makan terlalu rendah, kemungkinan besar makanan mudah terkena kotoran, seperti debu dan lainnya. Dengan penggunaan meja makan yang memiliki tinggi yang cukup, hal ini sudah baik, walaupun posisi lantai di ruang makan tidak lebih tinggi dari ruang lainnya. 

Untuk kasus rumah Ibu, karena baru rencana, selama bangunan ini akan dibangun antara tahun 2004-2023, maka bangunan ini akan termasuk bangunan berumur periode 8. Untuk bangunan Periode 8 yang menghadap tepat ke arah Utara, posisi ruang makan paling cocok adalah di area yang berenergi cocok untuk kegiatan aktif, yaitu posisi Selatan, Utara, dan Barat Daya. Posisi pusat bangunan dengan posisi Barat, masih memungkinkan untuk fungsi ini.

Seperti terlihat di gambar denah, rencana ruang makan ibu berada di daerah Tenggara, saran kami, sebaiknya posisi meja makan sedikit digeser masuk ke daerah Selatan, di mana area Selatan merupakan area yang baik untuk fungsi ruang makan.

Sayang sekali Ibu tidak mencantumkan data lahir anggota keluarga, karena bila ingin lebih detail, posisi tempat duduknya dapat disesuaikan dengan masing - masing anggota keluarga. Misalkan bila suami Ibu memiliki arah baik ke Utara, maka sebaiknya duduk di bangku yang berada di Selatan, dan duduk menghadap ke Utara. Begitu juga seterusnya dengan anggota keluarga yang lain. Semoga Bermanfaat.

Sunday, June 10, 2007

Posisi Dapur Di Atas WC

(PROPERTI.BIZ edisi 17 / Juni 2007)

Salam Bapak Felix, saya Bpk Pramadi ada hal yang ingin saya tanyakan kepada Bapak menyangkut masalah dapur. Posisi ruang dapur saya berada di lantai 1, yang kebetulan tepat di atas WC pembantu yang berada di lantai semi basement. Ada rekan yang pernah berkomentar bahwa posisi tersebut kurang menguntungkan. Jadi apakah Bapak bisa membantu mencarikan solusi untuk hal ini? Terima Kasih sebelumnya.

Jawab:

Terima kasih Bapak Pramadi  atas pertanyaannya. 
Posisi Dapur rumah Bapak berada di atas WC, secara umum posisi ini tidaklah terlalu bermasalah, karena kondisi yang kurang baik adalah apabila berada dalam posisi sebaliknya, yaitu apabila posisi dapur berada di bawah kamar mandi atau wc.
Secara logika hal ini dapat dijelaskan. Cobalah Anda bayangkan apabila suatu saat terjadi kebocoran saluran  wc, kemungkinan air kotor tersebut akan menetes di area dapur. Dan bukan suatu hal yang mustahil apabila kebetulan tetesan air kotor tersebut mengenai alat alat makan atau bahkan lauk pauk di dalam wajan, tentunya hal ini dapat membawa dampak yang kurang baik.

Untuk kasus Bapak, karena posisi kamar mandi atau wc berada di bawah dapur, maka tidaklah masalah. Jadi posisi ruang dapur Bapak tidak perlu di bongkar atau dipindah. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah posisi lubang ventilasi dari wc tersebut, karena posisinya dekat dengan jendela dapur, maka ada kemungkinan bau kurang sedap dari WC dapat tercium dari dapur, maka disarankan agar wc  selalu dijaga kebersihannya.

Bila kita analisa  lebih jauh, posisi dapur dan wc pembantu ini berada di area Timur, yang memiliki energi bangunan cukup menguntungkan. Jadi posisi dapur ini sudah cocok, karena berada di area yang memiliki energi yang baik. Yang menjadi masalah adalah posisi wc pembantu, karena energi yang kurang menguntungkan dari wc pembantu dapat mencemari energi bangunan yang menguntungkan. oleh sebab itu saran saya adalah pastikan wc tersebut selalu terawat, dan diusahakan selalu dalam keadaan bersih dan kering. Semoga Bermanfaat.

Monday, April 16, 2007

Arah Hadap Kompor

(PROPERTI.BIZ edisi 15 / April 2007)

Yth. Bapak Felix, beberapa waktu yang lalu kalau Bapak masih ingat, saya sempat bekonsultasi dengan Bapak di stand konsultasi pameran REI & Furni EXPO. Berdasarkan analisis Bapak untuk tanggal lahir saya 22 November 1973, kalau tidak salah elemen saya adalah Air kuat, dan arah hadap yang baik bagi saya adalah ke arah Selatan,Timur, Tenggara,  Timur Laut, dan Barat Daya. Menurut Bapak pada saat itu, arah-arah terbaik ini salah satunya dapat digunakan sebagai arah hadap untuk kompor. Setelah saya check di rumah, ternyata arah kompor menghadap ke Tenggara, berarti bila saya mengikuti  saran Bapak, arah tersebut sudah benar. Tapi yang menjadi masalah adalah, karena arah hadap bangunan saya ke arah Barat Daya (+223 derajat), maka  bila saya memasak, arah serokannya akan membuang ke arah jalan. Setahu yang saya dengar dari rekan-rekan, di aturan Feng Shui arah serokan ketika memasak tidak boleh membuang ke jalan, melainkan harus masuk ke dalam. Jadi pertanyaan saya, sebaiknya saya mengikuti aturan yang mana? Terima Kasih sebelumnya.
Sandra - Bandung

Jawab:

Terima kasih Ibu Sandra atas pertanyaannya. 
Sebelumnya perlu diluruskan dahulu bahwa arah serokan ketika memasak bukanlah merupakan aturan Feng Shui, aturan ini muncul hanya karena filosofi atau budaya masyarakat keturunan Cina di Indonesia. Karena ternyata setelah saya tanyakan kepada Master Feng Shui saya, dan saya amati di budaya masyarakat keturunan Cina di negara lain seperti Singapore, saya tidak menemukan aturan ini. Jadi sebenarnya dalam analisa Feng Shui, arah serokan ketika memasak bukanlah menjadi patokan, melainkan arah hadap mulut api kompor yang lebih penting. Arah hadap ini biasanya dihadapkan ke sektor yang memiliki energi yang baik secara bangunan (analisa Fei Xing), dan lalu disesuaikan dengan energi penghuninya.

Namun bila kita masih tetap ingin mengikuti aturan yang ada di masyarakat kita hal itu boleh-boleh saja, sejauh secara desain bangunan masih baik dan fungsional. Selain itu aturan arah serokan ini juga sangat tergantung dari kebiasaan setiap orang, seperti dalam kasus orang bertangan kidal (memasak dengan tangan kiri), tentunya akan berbeda dengan orang yang memasak dengan tangan kanan, dan setahu saya masih diperbolehkan bila arah serokan ini sejajar dengan jalan, apakah itu ke arah kiri atau kanan rumah.
 
Dalam kasus Rumah Ibu, sebenarnya arah hadap kompor sudah cocok, karena arah mulut api sudah mengarah ke arah Tenggara dimana secara energi bangunan, masih termasuk baik, dan dari analisa arah hadap yang baik bagi Ibu, Tenggara ini merupakan salah satu arah terbaik.

Tetapi bila tetap ingin menyesuaikan dengan aturan arah serokan, saran saya adalah dengan mengarahkan mulut api kompor ke Timur Laut, dimana Timur Laut ini memiliki energi yang baik secara bangunan, cocok dengan arah baik Ibu, dan arah serokan ketika memasak sejajar dengan jalan, sehingga ketiganya bisa sesuai. Semoga Bermanfaat.

Thursday, February 15, 2007

Tangga Langsung Menuju Pintu Kamar

(PROPERTI.BIZ edisi 13 / Pebruari 2007)

Salam P. Felix. Nama saya Hadi di Bandung. Saya berencana untuk membeli rumah baru yang dibangun oleh developer. Saya sudah melihat rumah contohnya. Saya amati bahwa lantai satu walaupun kecil, tapi saya rasa cukup nyaman. Di sana terdapat satu kamar tidur anak, wc, dapur dan ruang keluarga. Untuk  lantai 2, hanya terdapat ruang tidur utama. Masalahnya, tangga naik ke lantai 2 ini langsung menuju pintu kamar utama. Rasanya kurang nyaman dan kalau tidak salah, saya pernah mendengar bahwa tangga yang langsung bertemu pintu kamar seperti ini secara feng shui juga tidak baik. Saya ingin meminta saran kepada P. Felix, apa sebaiknya rumah ini saya beli atau tidak? Kalau boleh dibeli, bagaimana mengatasi permasalahan tangga tersebut? Terima kasih.
Hadi- Bandung

Jawab:

Terima kasih kepada Bapak Hadi atas pertanyaannya. 
Langkah awal Bapak dalam memilih rumah baru sudah tepat, yaitu bila ada rumah contoh, sebaiknya kita lihat terlebih dahulu. Sebab dengan merasakan kondisi rumah secara langsung, kita bisa merasakan energi sebuah rumah dengan lebih baik dibandingkan dengan hanya berdasarkan melihat gambar denah saja. Bila pada lantai pertama Bapak rasa sudah nyaman, biasanya secara analisa Feng Shui tidak akan melenceng jauh. 
Untuk masalah tangga, benar sekali. Posisi tangga seperti itu dalam analisa Feng Shui dianggap kurang baik. Tetapi kita perlu tahu, mengapa posisi tangga di depan pintu kamar tidak baik. Secara logika kita dapat menangkap alasannya. Bila dari pintu kamar di lantai 2 langsung bertemu tangga turun, hal ini dapat membahayakan kita. Karena mungkin saja sekali waktu kita harus keluar dari kamar tidur masih dalam keadaan mengantuk dan belum berkonsentrasi penuh. Hal ini sangat berbahaya, karena sangat mungkin kita bisa terpeleset jatuh di tangga.

Untuk mengatasi hal tersebut, kita dapat memberikan sedikit ruang antara pintu dengan tangga. Kemudian posisi pintu sebaiknya dirubah, sehingga ketika kita membuka pintu kita tidak langsung menuju tangga. Nah, bila Bapak bisa sedikit bernegosiasi dengan pihak developer untuk merubah lay out ini, saya rasa mungkin saja rumah tersebut dapat Bapak beli bila pertimbangan yang Bapak tanyakan hanya pertimbangan secara Feng Shui dan Arsitektur. Semoga bermanfaat.